Gunadarma BAAK News

Minggu, 17 November 2013

METODE STATISTIKA NON-PARAMETRIK


1.         Pendahuluan
Pada statistik inferensia tidak jarang ditemui perbedaan antara mean atau proporsi sampel harus dilakukan dengan lebih dari beberapa sampel. Selama ini, perbedaan dilakukan dengan menggunakan distribusi normal dan student’s tes. Pengujian yang dapat dilakukan terhadap parameter dimaksud dari hanya dua buah sampel.
Uji statistik dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu uji statistik parametrik dan uji statistik non parametrik. Uji statistik parametrik menetapkan adanya syarat-syarat tertentu tentang parameter populasi, misalnya mean, variansi. Pengujian hipotesis tersebut didasarkan pada anggapan bahwa sampel acak diambil dari populasi normal. Jika penyimpangan dari kenormalan kecil, maka uji masih cukup baik. Uji nonparametrik merupakan cara pengujian yang tidak berdasar pada pengetahuan tentang distribusi populasi yang dibicarakan, sehingga disebut uji bebas distribusi. Statistik nonparametrik digunakan apabila:
a.       Sampel yang digunakan memiliki ukuran yang kecil.
b.      Data yang digunakan bersifat ordinal, yaitu data-data yang bisa disusun dalam urutan.
c.       Data yang digunakan bersifat nominal, yaitu data-data yang dapat diklasifikasikan dalam kategori & dihitung frekuensinya.
d.      Bentuk distribusi populasi & tempat pengambilan sampel tidak diketahui menyebar secara normal.
e.       Ingin menyelesaikan masalah secara cepat terhadap menggunakan alat hitung.
            Uji nonparametrik juga memiliki kelebihan serta kekurangan. Berikut kelebihan serta kekurangan yang ada dalam uji nonparametrik.
a.       Kelebihan-kelebihan uji nonparametrik:
i.        Perhitungan singkat dan mudah dikerjakan.
ii.      Data tidak selalu berbentuk kuantitatif, tapi dapat berbentuk kualitatif.
iii.    Lebih sedikit dibebani anggapan yang membatasi dibanding dengan uji parametrik padanannya.
b.      Kelemahan uji nonparametrik:
i.        Tidak menggunakan semua keterangan yang tersedia dalam sampel.
ii.      Uji nonparametrik kurang efisien dibandingkan dengan cara parametrik padanannya jika kedua metode dapat digunakan.
iii.    Jika uji parametrik dan nonparametrik keduanya dapat dilakukan pada himpunan data yang sama, maka gunakan teknik parametrik. Tetapi jika anggapan kenormalan tidak berlaku dan data kualitatif maka gunakan nonparametrik.
Terdapat beberapa metode dalam statistika non parametrik. Akan tetapi disini hanya akan membahas 2 metode saja yaitu uji korelasi urutan spearman dan uji tanda atau sign test. Semua kan dijelaskan di bawah ini:
2.         Uji Korelasi Urutan Spearman
            Pengujian korelasi urutan Spearman dicetuskan oleh Carl Spearman pada tahun 1904. Metode ersebut digunakan dengan tujuan untuk mengukur keeratan hubungan antara 2 variabel. Kedua variabel itu tidak memiliki distribusi normal & kondisi varians tidak diketahui sama. Koefisien korelasi urutan Spearman disimbolkan dengan rs dengan ketentuan sebagai berikut:
a.       Jika rs = 1, data sampel menunjukkan hubungan positif sempurna, yaitu urutan untuk setiap data sama.
b.       Jika rs = -1, data sampel menunjukkan hubungan negatif sempurna, yaitu urutan untuk setiap data merupakan urutan terbalik.
c.       Jika rs = 0, data sampel tidak ada hubungan.
Hal tersebut menujukan bahwa nilai rs nilainya berkisar antara -1 sampai dengan 1. Rumus rs = 1 -     dengan tanda d menunjukkan beda urutan dalam 1 pasangan data dan  n menunjukkan banyaknya pasangan data
Untuk menghitung koefisien korelasi urutan Spearman dapat digunakan langkah-langkah berikut:
a.       Nilai pengamatan dari 2 variabel yang akan diukur hubungannya diberi urutan. Jika ada nilai pengamatan yang sama dihitung urutan rata-ratanya.
b.      Setiap pasangan urutan dihitung perbedaannya.
c.       Perbedaan setiap pasangan urutan tersebut dikuadratkan & dihitung jumlahnya, kemudian dihitung nilai rs-nya
3.         Uji Tanda atau Sign Test
            Berdasarkan pada tanda-tanda positif atau negatif dari perbedaan antara pasangan pengamatan., bukan besarnya perbedaan. Uji tanda digunakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh sesuatu. Langkah-langkah dengan ujia tanda ialah sebagai berikut:
a.       Menentukan formulasi hipotesis:
Ho : Probabilitas terjadinya tanda + dan probabilitas tanda – adalah sama.
H1 : Probabilitas terjadinya tanda + dan probabilitas tanda – adalah berbeda.
b.      Menentukan taraf nyata (α)
Pengujian dapat berbentuk satu sisi atau dua sisi.
c.       Menentukan kriteria pengujian
i.        Pengujian satu sisi
Ho diterima apabila α ≤ probailitas hasil sampel
Ho ditolak apabila α > probailitas hasil sampel
ii.Pengujian dua sisi
Ho diterima apabila α ≤ 2 kali probailitas hasil sampel
Ho ditolak apabila α > 2 kali probailitas hasil sampel
d.      Menentukan nilai uji statistik
Merupakan nilai dari probabilitas hasil sampel. (lihat tabel probabilitas binomial dengan n,r tertentu dengan p = 0.5) r = jumlah tanda yang terkecil.
e.       Membuat kesimpulan
Menyipulkan Ho diterima atau ditolak dengan catatan untuk sampel besar (n≥30), uji statistik adalah CR = (2r-n)/(n)^0.5  dengan r menerangkan jumlah tanda positif dan n menunjukkan jumlah pasangan observasi yang relevan.

Jumat, 01 November 2013

Sampling Probabilistik dan Non-Probabilistik

Probabilistik atau sering disebut dengan probablilitas atau dipahami dengan makna peluang adalah kata yang cukup familiar di sebagian orang terutama hal-hal yang erat kaitannya dengan ilmu statistika. Statistika dalam pengertiannya adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data, atau statistika adalah ilmu yang berusaha untuk mencoba mengolah data untuk mendapatkan manfaat berupa keputusan dalam kehidupan.
Hal yang akan dibahas kali ini adalah sampling probabilistik dan sampling non-probabilistik. Kedua hal tersebut merupakan teknik yang dipergunakan dalam contoh pengambilan sample. Berikut penjelasan-penjelasan keduanya:
a.         Sampling probabilistik
Teknik sampling probabilistik singkat kata merupakan teknik yang memberikan peluang atau kata lainnya kesemapatan yang sama untuk setiap kemungkinan. Pemilihan sample bersifat objektif, yaitu dimana anggota pada suatu sample dianggap sama oleh si peneliti itu sendiri dan sifat dari sampling ini yaitu acak atau random. Teknik-teknik yang termasuk ke dalam teknik sampling probabilistik adalah simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportinate statified random sampling dan cluster sampling (area sampling). Tujuan dari teknik ini yaitu mendapatkan informasi atau sekumpulan data yang seakurat mungkin agar nanti hasil yang didapatkan dari proses pendataan ini bersifat ideal.
b.        Sampling non-probabilistik

Berbanding terbalik dengan teknik sampling probabilistik, teknik sampling non-probabilistik ini tidak memberikan peluang yang sama untuk setiap anggota populasi. Pemilihan sample bersifat subjektif tergantung pandangan dan kepentingan si peneliti untuk memberi peluang pada anggota populasi. Teknik yang termasuk dalam teknik sampling non-probabilistik adalah sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, sampling purposive, sampling jenuh dan snowball sampling. Dalam penggunaan nonprobability sampling, pengetahuan, kepercayaan dan pengalaman si peneliti dijadikan objek pertimbangan yang akan menentukan anggota populasi yang akan dipilih sebagai sampel. Karena hal tersebutlah yang mengakibatkan perbedaan peluang antar anggota populasi sebagai sample secara acak.

Kamis, 17 Oktober 2013

Menyusun Proposal Penelitian

Research (sebagai kata benda) dalam bahasa Inggris  diartikan sebagai riset, penelitian, penyidikan. Sedangkan scientific research  diartikan sebagai penelitian ilmiah ( Echols & Shadily: 480). Kalau dilihat dari pembentukan kata, research berasal dari re + search yang berarti  re adalah kembali dan search adalah mencari dan kalau digabung menjadi mencari kembali atau kalau dikembangkan lebih lanjut research berarti mencari, meneliti, atau menyelidiki secara berulang-ulang secara cermat dan kritis untuk menemukan sesuatu. Research sebagai kata kerja  diartikan sebagai  mencari, meneliti, atau menyelidiki secara berulang-ulang secara cermat dan kritis untuk menemukan sesuatu. Kegiatan penelitian atau penyedikan itu dilakukan secara berulang-ulang karena pada hakekatnya manusia memiliki rasa ingin tahu dan rasa tidak puas yang merupakan salah satu cirri manusia itu sendiri. Rasa ingin tahu itu memotivasi manusia untuk menyelidiki atau meneliti dengan berbagai cara seperti bertanya, mengamati atau melakukan percobaan.  Rasa tiak puas itu memdorongnya untuk melakukan penyelidikan atau penelitian kemballi terhadap pengetahuan yang telah dimilikinya dengan cara dengan menerapkannya atau membandingkannya dalam kondisi yang berbeda. Sementara itu perubahan senantiasa terjadi, apa yang dianggap benar pada hari ini dapat terjadi berubah dan tidak benar lagi di kemudian hari. Dengan demikian pengetahuan yang diperoleh pada waktu lalu dapat jadi tidak sesuai lagi denngan keadaan pada waktu sekarang. Kenyataan yang demikianlah menorong manusia untuk secara terus menerus memutahirkan, menambah, dan memperkaya pengetahuannya.
The Australian Bureau of Statitistics (1993) mendefinisikan “ …research as comprising creative work undertaken on a sustematic basis in order to increase the stock of knowledge, including knowledge of man, culture and society, and the use of this knowledge to devise a new application.” Hakekat research seperti yang diungkapkan oleh ABS itu memberikan cirri research sebagai kegiatan kretaif yang berarti aktif mencari masalah untuk diteliti Kegiatan dilakukansecara sistematis berarti  melalui perencanaan dan persiapan dengan menggunakan pendekatan, strategi, dan metode yang sesuai untuk mencapai tujuan.
Sedangkan David Nunan (1992) mengemukakan bahwa “ … research is a process of formulating questions, problems, or hypothesis, and analysing  or interpreting these data”. Pengertian David Nanan itu menunjukkan bahwa penelitian memiliki tiga unsure: (1) pertanyaan,  masalah, atau hipotesis; (2) data; dan (3) analisis dan interpretasi. Berbagai pendapat laian tentang research yang dikumpulkan oleh David Dunan adalah sebagai berikut:
1.      Berkaitan dengan penyelidikan yang memiliki dua komponen yaitu proses dan hasil. Proses berkaitan denngan bidang penyelidikan dan bagaimana penyelidikan dapat dilakukan untuk mencapai tujuan. Sedangkan hasilnya ialah pengetahuan yang diperoleh melalui proses penyelidikan.
2.      Suatu proses yang meliputi (1) merumuskan maslah, (2) menetapkantujuan, dan (3) merumuskan hipotesis. Researh mencakup pengumpulan informasi, klasifikasi, analisis, dan interpretasi untuk melihat sejauh mana tujuan research tercapai.
3.      Melakukan penyelidikan terstruktur yang diharapkan menghasilkan pengertian yang lebih luas  tentang masalah yang diminati. Penyelidikan  itu terbuka untuk umum.
4.      Suatu kegiatan menganalisis  dan menilai secara kritis suatu masalah.
5.      Mengumpulkan dan dan menganalisis data dalam bidang tertentu untuk menyempurnakan teori.
6.      Evaluasi, menanyakan pertanyaan, penyelidikan analisis, menguji hipotesis, mengkaji, mengumpulkan dan menganalisis data dalam bidang tertentu melalui metode yang ditetapkan.
Tujuan  research ialah:
1.      memperoleh hasil dengan  metode ilmiah secara objektof bukan subjektif
2.      memecahkan masalah, menguji penerapan teori dan memperoleh pemahaman baru
3.      Mencerahi peneliti dan orang lain yang berminat
4.      Membuktikan atau menyanggah pemikiran-pemikiran yang baru atau yang selama ini sudah ada
Menyangkal pendapat atau keyakinan yang didasari atas mistik, mendukung pendapat, menemukan sesuatu yang baru, dan menemukan pemecahan masalah.

MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN
Sering sekali muncul pertanyaan tentang tata cara menyusun Proposal Penelitian dan format atau bentuk penyajiannya. Pertanyaan itu muncul tidak hanya dari mahasiswa dari setiap strata pendidikan, tetapi juga dari kalangan guru yang bermaksud melakukan penelitian sebagai salah satu kegiatan ilmiyah yang perlu mereka lakukan dalam mengusulkan kenaikan pangkat dan jabatannya. Sebenarnya pertanyaan tersebut terjawab secara tuntas dalam mata kuliah Metodologi Penelitian. Akan tetapi oleh karena mata kuliah tersebut dipelajari sudah lama, mungkin ingatannya tidak segar lagi. Atau mungkin juga pertanyaan itu muncul karena pengalaman yang kurang menyenangkan dalam proses mengajukan proposal penelitian.
Tulisan ini mencoba memberikan uraian singkat tentang penyusunan proposal penelitian, dengan asumsi bahwa pada hakikatnya tidak ada format, sistematika dan isi proposal yang baku atau standar. Karena format, sistematika, dan isi Proposal Penelitian bergantung pada tujuan dan kesepakatan di kalangan tertentu. Secara khusus tulisan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa/i di jurusan Teknologi Pendidikan FIP UNJ, yang sedang mempersiapkan Proposal Penelitian untuk penulian skripsinya.
1.      Apa yang dimaksud dengan Proposal?
“Proposal”  bermakna “usulan” yang merupakan hasil dari kegiatan “mengusulkan” atau “propose” dalam bahasa Inggris. Dengan demikian proposal adalah merupakan suatu usulan atau rencana yang memerlukan persetujuan dari pihak lain sebelum dilaksanakan. Isi proposal dapat berupa rancangan  kegiatan, dana, pelaksana, dan lain sebagainya.
2.      Apa tujuan proposal?
Proposal bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu rencana kegiatan secara lengkap, jelas, singkat, dan mudah dimengerti sebagai bahan pertimbangan bagi pihak yang memberikan persetujuan atas kegiatan yang diusulkan. Sudah barang tentu keberhasilan suatu proposal ialah disetujui oleh pengambil keputusan yang berwewenang.
3.      Apa yang dimaksud dengan Proposal Penelitian?
Proposal Penelitian ialah usulan yang berisi rencana kegiatan penelitian yang disajikan secara tertulis untuk memperoleh persetujuan dari pihak yang berwewenang. Pihak yang berwewenang di sini dapat saja seperti lembaga/instansi yang akan mensponsori atau membiayai penelitian tersebut, tempat atau sasaran penelitian, dan lembaga/instansi yang meminta dilakukannya penelitian. Untuk keperluan penulisan skripsi, proposal  penelitian diperlukan untuk memperoleh persetujuan dari Ketua Jurusan atau Ketua Program Bidang Studi.
4.      Apa isi Proposal Penelitian?
Proposal penelitian  mengemukakan dua hal pokok yaitu (1) masalah yang akan diteliti, dan (2)  metodologi penelitian.
5.      Masalah Penelitian.
Masalah penelitian adalah sesuatu yang ingin diketahui atau dipecahkan/diatasi oleh peneliti melalui prosedur ilmiah. Dengan demikian maka masalah penelitian perlu dirumuskan secara jelas dan operasional. Agar menjadi jelas serta untuk memperlihatkan kedudukan dan pentingnya diketahui atau dipecahkan, maka masalah itu perlu diberikan latar belakang  dengan memberikan informasi pendahuluan tentang situasi tempat dan  waktu masalah itu terjadi. Latar belakang ini juga hendaknya dapat memberikan gambaran yang jelas tentang berbagai kesenjangan yang terjadi dan yang mungkin terjadi beserta akibatnya kalau masalah itu tidak diekatahui dan diatasi. Oleh karena itu dalam mengawali suatu penelitian, yang utama dan terutama dilakukan ialah mengidentifikasi masalah. Kejelasan masalah akan membantu peneliti untuk memilih dan menentukan metodologi penelitian yang tepat.
6.      Metodologi penelitian
Metodologi penelitian ialah ilmu tentang metode-metode yang dipergunakan dalam penelitian. Oleh karena metodologi penelitian menawarkan berbagai metode dalam melakukan suatu penelitian, maka peneliti perlu memilih metode yang tepat dalam arti efektif dan efisien untuk mencapai tujuan penelitiannya. Dengan demikian acuan utama dalam memilih metode penelitian ialah masalah pebelitian. Bukan menentukan metode penelitian terlebih dahulu baru merumuskan masalah penelitian.
7.      Unsur-unsur apa saja yang perlu diperhatikan dalam menentukan masalah penelitian?
a.       Pilihlah bidang penelitian yang diminati atau yang menarik bagi Anda sebagai peneliti. Misalnya di bidang media pembelajaran, organisasi belajar, dan lain-lain yang relevan dengan bidang studi Teknologi Pembelajaran.
b.      Pilihlah masalah yang menarik  perhatian Anda dan Anda memiliki pengetahuan dan wawasan yang cukup tentang masalah itu. Misalnya masalah tentang desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, atau evaluasi dalam proses dan sumber-sumber belajar.
c.       Yakini bahwa terdapat teori yang cukup untuk mengkaji, menganalisis, atau mengevaluasi masalah yang hendak Anda teliti. Hal ini diperlihatkan juga dengan melengkapi Proposal Penelitian dengan Daftar Pustaka.
d.      Yakini bahwa Anda dapat mengumpulkan dan memperoleh data tentang masalah yang akan Anda teliti.
e.       Yakini bahwa masalah yang Anda pilih belum  pernah diteliti orang lain dengan objek dan tempat yang sama.
f.       Yakini bahwa tersedia waktu yang cukup untuk melakukan penelitian sesuai dengan target waktu yang ditetapkan mulai dari pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis data sampai ke penulisan laporan penelitian. Penelitian untuk skripsi sebaiknya ditargetkan selesai dalam enam bulan atau satu semester.
g.      Yakini tersedia pembimbing dari segi materi dan metodologi penelitian yang memiliki keahlian yang sesuai dengan bidang penelitian Anda.
8.      Bagaimana format Proposal Penelitian disusun?
Ada berbagai maacam format Proposal Penelitian dilihat dari sistematika dan isi serta kelengkapan proposal. Format  Proposal Penelitian lazimnya ditentukan oleh:
a.       Kesepakatan dalam lembaga/instansi/kelempok. Oleh karena itu format Proposal Penelitian antar perguruan tinggi atau antar fakultas, bahkan antar jurusan dapat saja berbeda. Akan tetapi setdak-tidaknya dalam satu jurusan sebagai unit terkecil di satu perguruan tinggi hendaknya sama.
b.      Tujuan Proposal Penelitian. Proposal penelitian untuk keperluan memperoleh sponsor dan dana dapat berbeda dengan proposal penelitian untuk keperluan penulisan skripsi, tesis, dan disertasi. Untuk Proposal Penelitian untuk keperluan memenuhi persyaratan akademis biasanya tidak memuat rincian dana yang diperlukan serta sumber dana untuk penelitian yang diusulkan.
c.       Jenis penelitian. Proposal Penelitian yang menggunakan paradigma kuantitatif dapat berbeda dengan yang menggunakan paradiga kualitatif. Demikian juga format Proposal Penelitian untuk penelitian eksperimen dapat berbeda dengan penelitian survei.
d.      Organisasi profesi. Format Proposal Penelitian yang disepakati dan dipergunakan  antar organisasi profesi  dapat juga berbeda satu sama lain Misalnya, The Association for Educational; Communication and Technology menyepakati format Proposal Penelitian (AECT, 1995), yang berbeda dengan American Pscychological Association (APA), atau dengan  . Modern Language Association (MLA). Di Indonesia format penelitian yang dipergunakan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), berbeda dengan  Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), atau dengan Persatuan Insinyur Indonesia (PII).
Format yang mana pun dipergunakan, suatu Proposal Penelitian pada hakikatnya setidak-tidaknya mengandung dua unsur utama yang dikemukakan sebelumnya yaitu (1) masalah dan (2) metodologi. Pengembangan kedua unsur tersebut dalam Proposal Penelitian dapat berbeda.  Kelayakan suatu Proposal Penelitian dapat dilihat sejauh mana kejelasan kedua unsur tersebut diuraikan.
9.      Apa isi pokok Proposal Penelitian yang berlaku di AECT?
a.       Pendahuluan.
Pendahuluan menjelaskan secara ringkas
(1)   latar belakang masalah,
(2)  masalah,
(3) teori yang berkaitan dengan masalah,
(4) variable yang diteliti, dan
(5) pertanyaan-pertanyaan spesifik yang diajukan dalam penelitian.
b.      Metode dan Sumber Data.
Bagian ini menjelaskan
(1)   metode penelitian yang akan dipergunakan termasuk populasi, responden, teknik pengumpulan data dan instrumen pengumpulan data, dan teknik analisis data;
(2) dalam penelitian eksperimen disebutkan desain eksperimen, variable bebas dan variable terikat dan cara melakukan eksperimen itu; untuk penelitian kualitatif  diutaikan konteks/latar, orientasi, pemeriksaan validitas, dan tujuan;
(3) bahan dan alat  serta teknik-teknik khusus yang dipergunakan dalam penelitian; dan
(4) urutan langkah-langkah yang akan ditempuh termasuk urutan langkah-langkah dalam pengumpulan data.
(5) Jadwal kegiatan penelitian secara rinci, mulai dari penyusunan dan pengajuan proposal, kajian teori, penyusunan instrumen, pengumpulaan data, pengolahan data, serta penyusunan laporan penelitian
c.   Hasil Penelitian
Bagian ini mengemukakan secara singkat hasil serta manfaat yang diharapkan dari penelitian serta menunjukkan pentingnya dilakukan penelitian yang diusulkan.
d.   Diskusi dan Implikasi.
Bagian ini menguraikan lebih lanjut tentang hasil yang diharapkan dari penelitian ini dengan memberikan penjelasan tentang keunikan penelitian serta perbedaannya dengan penelitian-penelitian sejenis sebelumnya serta implikasinya dalam pendidikan pada umumnya serta dalam teknologi pembelajaran pada khususnya.
10.  Berapa panjang Proposal Penelitian dituliskan?
Seperti dikemukakan sebelumnya, tujuan penulisan proposal ialah sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan persetujuan atas pelaksanaan penelitian yang diusulkan. Dilihat dari kepentingan ini maka suatu proposal itu hendaknya dapat meyakinkan pihak yang berwewenang memberikan persetujuan, yang berarti isi proposal hendaknya logis, meyakinkan  perlu serta berguna dilaksanakan dalam pengembangan teori dan atau praktik di bidang teknologi pembelajaran.
AECT memberi batasan panjang Proposal Penelitian berkisar 1000 kata atau berkisar empat halaman dengan pemikiran bahwa tersedia kesempatan untuk mempresentasikan Proposal Penelitian itu dalam pertemuan tatap muka. Dalam hubungannya dengan proposal penelitian untuk penulisan skripsi, tesis, atau disertasi, ada kesempatan untuk mempresentasikannya dalam Seminar Proposal Penelitian atau setidak-tidaknya ada kesempatan untuk menjelaskannya kepada Ketua Program Studi.
11.  Perisapan apa yang diperlukan dalam menyusun Proposal Penelitian untuk penulisan skripsi?
Hal-hal yang perlu dipersiapkan.
a.       Tentukan bidang dan masalah yang hendak diteliti dalam kawasan teknologi pembelajaran.
b.      Kreatif dan inovatif dalam menentukan bidang dan masalah penelitian dengan menghindari bidang, jenis, dan masalah penelitian yang sudah sering/banyak dilakukan
c.       Batasi ruang lingkup masalah penelitian dari aspek jenis masalah, variable, tingkat dan jenjang pendidikan, populasi dan responden, dan tempat penelitian.
d.      Cari teori yang terkait dengan masalah itu.
e.       Review/kaji penelitian-penelitian yang pernah dilaksanakan dalam bidang  dan masalah yang telah dipilih.
f.       Pertimbangkan kemungkinan dan kelayakan penelitian dilihat dari sumber-sumber teori, sumber data, dana, dan waktu.
g.      Diskusikan masalah penelitian itu dengan teman atau dosen/peneliti yang berpengalaman dalam bidang tersebut.
h.      Pegang teguh bahwa Anda aalah pemilik dan penanggung jawab pelaksanaan dan hasil penelitian. Pemikiran orang lain adalah sebagai masukan untuk memantapkan Anda mengambil keputusan dalam menyusun Proposal Penelitian serta melaksanakannya kemudian hari.
12.  Apa tip penutup?
Segera laksanakan butir ke 9 di atas tanpa menunda hari esok karena mungkin esok hari inspirasi Anda telah memudar. Jangan lupa menyesuaikan format, sistematika, dan isi Proposal Penelitian Anda dengan yang berlaku di jurusan Teknologi Pendidikan, FIP-UNJ, Begitu telah dimulai menulis proposal, jangan pernah lewatkan hari-hari Anda tanpa menyempurnakannya dari waktu ke waktu sampai target Anda tercapai. Tidak lebih dari ENAM BULAN mulai dari sentuhan pertama menulis Proposal Penelitan sampai sentuhan terakhir dalam menulis laporan penelitian.
Contoh dapat memperjelas konsep atau teori, tetapi tulisan ini tidak dilampiri/disertai contoh Proposal Penelitian karena tidak jarang terjadi contoh itu menjadi mengikat serta membatasi kreativitas. Akan tetapi terlampir ada format yang dapat dipakai sendiri untuk melakukan evaluasi sendiri kelayakan suatu proposal. Format tersebut dikutip dari sumber lain.


Selasa, 08 Oktober 2013

Proposal Penelitian Pemanfaatan Internet sebagai sarana komunikasi



Nama : Fathimah Baya Nabilah
NPM : 32411726
Kelas : 3ID03
Judul Proposal Penelitian : Pemanfaatan Internet Sebagai Sarana Komunikasi
Pelajaran : Metode Penelitian
 
BAB I
PENDAHULUAN


1.1       Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan zaman dan perkembangan teknologi saat ini, merubah pola pikir manusia dan perilaku manusia dewasa ini termasuk dengan cara manusia berkomunikasi. Manusia pada zaman sekarang sudah terbiasa dengan hal instan dan mudah dalam berkomunikasi, baik komunikasi seacara audio atau hanya sekedar suara, data, gambar, audio visual ataupun bebicara tatap muka dari jarak jauh sekalipun. Cara mendapatkan informasi yang mudah ini lah yang menyebabkan rentannya kesalah fahaman yang terjadi antara manusia dikarenakan berbedanya antara satu sama lain manusia dalam merespon dan mengerti cara berkomunikasi itu sendiri. Komunikasi dengan pola serba instan dan serba cepat inilah yang dapat ditemukan tidak hanya melalui telepon atau handphone saja, melainkan media yang lebih canggih serta universal dan sudah tidak asing lagi di temui zaman sekarang yaitu internet.  
Zaman sekarang sudah banyak sosial media yang tersedia di internet sebagai sarana media komunikasi. Efisiensi serta efektifitas itulah yang menyebabkan sudah jarang orang berkirim pesan melalui POS kecuali biasanya untuk perusahaan atau hal-hal yang bersifat resmi saja. Pengguna internet untuk komunikasi sudah tidak pandang status. Baik kaya atau miskin maupun pejabat atau tukang parkir sekalipun bisa dengan mudah berkomunikasi melalui internet.
Internet untuk komunikasi pada penelitian ini ingin mengetahui sejauh manakah pada saat ini terutama untuk masyarakat di Indonesia sadar serta bijak dalam pemanfaatan internet sebagai media komunikasi. Baik sebagai komunikasi personal ataupun komunikasi yang bersifat terbuka yang dapat dilihat oleh banyak orang.

1.2       Rumusan dan Batasan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu apakah semua orang yang menggunakan internet sebagai sarana komunikasi sudah faham konsekuensi serta aturan yang ada di Indonesia dan apakah semua pengguna internet untuk komunikasi di indonesia sudah mentaati aturan yang ada dan berlaku saat ini.
Meski banyaknya permasalahan yang terkait tentang bagaimana cara masyarakat terutama di Indonesia dalam berkomunikasi serta sarana yang digunakan, namun dalam penelitian ini hanya membahas tentang pemanfaatan internet sebagai sarana komunikasi di Indonesia.

1.3       Tujuan Penelitian
            Penelitian ini memiliki tujuan tertentu. Berikut tujuannya:
1.        Mengetahui lapisan masyarakat di Indonesia mana saja serta usia yang mendominasi dalam pemanfaatan internet sebagai sarana komunikasi
2.        Mengetahui faktor-faktor yang mendominasi masyarakat di Indonesia apa saja kah yang mempengaruhi penggunaan internet sebagai sarana komunikasi.
3.        Mengetahui alasan apa saja yang mendorong masyarakat di Indonesia untuk menggunakan internet sebagai sarana komunikasi.